Thursday, March 19, 2009

Senyumlah, Dunia Akan Mencintaimu

Artikel Tetap
Selasa, 11-November-2008; 09:05:21 WIB
Senyumlah, Dunia Akan Mencintaimu
( 0 Komentar ) - Klik Profil Penulis
Rating Artikel :
Oleh : Ponijan Liaw

Save page as PDF

Anda pasti pernah mendengar kisah tentang betapa sakitnya penderitaan seorang ibu saat ia melahirkan seorang anak. Segala daya dan upaya plus nyawa yang bersemayam dalam fisiknya pun disiapkan demi lahirnya sang dambaan hati itu. Namun, segala penderitaan fisik yang berlangsung selama sembilan bulan itu, pupus karena melihat sang bayi lahir dengan selamat. Segala keletihan fisik dalam membesarkan sang balita pun terbayar lunas dan tuntas ketika melihat sang belahan jiwa tersenyum. Yah, hanya dengan senyuman seluruh sendi ragawi yang letih terasa mendapatkan injeksi vitamin yang memulihkan dan menguatkan diri. Fenomena alami ini akan terus berlaku sepanjang peradaban manusia di bumi.

Bagi yang belum pernah merasakan punya bayi, barangkali pernah jatuh cinta kepada seorang pujaan hati. Ingat-ingatlah dengan teliti, apa yang menarik dari calon pasangan kekasih Anda itu. Matanya, bibirnya, hidungnya, kakinya, kulitnya atau panca indra lainnya. Namun, survei juga membuktikan bahwa ada salah satu yang selalu menarik simpati: senyumannya! Yah, Anda tertarik pada calon pasangan Anda karena senyumnya, meminjam bahasa pujangga, sebagai madu yang tidak akan pernah habis manisnya. Nikmat sekali! Itulah senyuman.

Sebaliknya, jika Anda bertemu dengan orang yang baru saja hendak disapa tapi sudah memalingkan muka dengan wajah ditekuk delapan (manyun habis). Pastinya rasa jengkel, marah, terhina dan terlecehkan pun berkecamuk di ruang afeksi yang seyogianya tidak berisi energi negarif tersebut. Orang jenis itu (tanpa senyum) pastinya tidak akan mampu mengoleksi varian sahabat yang pada saatnya nanti mungkin akan menjadi partner bisnisnya. Konsekuensi logis dari sebuah karakter buruk tanpa senyum itu adalah terpasung dan terisolasinya sang pelaku dari hiruk-pikuk keramaian kota. Jelas, sisi negatif dan destruktif akan lebih mengemuka dalam kehidupannya. Jadi, silah senyum sekarang! Semoga senyum itu bertahan terus selama matahari masih disana!



Catatan:

Untuk penjelasan lengkap mengenai hal-hal di atas, silahkan baca buku penulis yang berjudul "Talk to Your Customer This Way."

Ponijan Liaw

ponijan@central.net.id

Penulis Buku-buku Bestseller Komunikasi & Zen

No comments:

Post a Comment